Selasa, 01 September 2015

Pagelaran Budaya Semalam di Madura

Setiap tahun Madura mempunyai pagelaran budaya dan tradisi yang memukau. Menjadi satu paket wisata yang menarik. Biasanya digelar di akhir bulan Oktober setiap tahunnya. Ada festival Karapan Sapi dipadu-padankan dengan pagelaran budaya bertajuk Semalam di Madura.
Festival karapan sapi biasanya diadakan dua hari. Sabtu dan Minggu. Sabtu adalah festival sapi sono’, sedangkan Minggunya adalah festival karapan sapi yang memperebutkan piala Presiden.
Ini lah ajang paling prestisius bagi pengkerap. Saking prestisiusnya, kami menjuluki ajang piala presiden ini sebagai “World Cup”-nya karapan sapi.
Nah, sejak Jumat wisatawan sudah memadati Pamekasan. Beberapa hotel di Pamekasan penuh. Hal ini dimanfaatkan oleh Pemkab Pamekasan untuk mejamu wisatawan dengan menggelar pertunjukan budaya bertajuk Semalam di Madura.
Semalam di Madura tahun 2014, digelar di alun-alun Pamekasan, tepat bersebelahan dengan monumen Arek Lancor.
Suasananya sangat ramai. Pelaku budaya dari empat kabupaten bergantian menampilkan tarian, hingga drama musikal. Malam itu benar-benar terasa di Madura.http://plat-m.com/pagelaran-budaya-semalam-di-madura/

Jalin Persaudaraan Lewat Sepotong Serabih

PAMEKASAN – Serabih adalah kue Khas Madura dengan bentuk khasnya yang melingkar, yang terbuat dari adonan tepung beras, parutan kelapa, air dan garam. Kue ini biasa dihidangkan pada saat malam ke 21 sampai malam ke 29 pada bulan ramadhan.
Selain sebagai menu tambahan saat berbuka puasa kue ini juga menjadi sebuah kultur budaya madura khususnya pamekasan, yang secara turun temurun. Dikatakan sebagai penjalin persaudaraan, karena setiap kepala keluarga saling berbagi antar tetangga sebagai bentuk silaturrahmi.http://plat-m.com/jalin-persaudaraan-lewat-sepotong-serabih/
CIRI KHAS
Batik tulis Pamekasan di Madura merupakan batik dengan motif yang unik dan melegenda. Desa Klampar di Kecamatan Propo, telah menjadi sentral perkampungan batik sejak dulu. Mari intip pembuatan batik tulis di sana.
Keunikan batik Pamekasan Madura terletak pada warnanya, yang sebagian besar berwarna merah terang dalam motif bunga atau daun. Warna klasik ini telah menjadi tren warna batik tulis Klampar Madura yang sangat melegenda.
Sebuah desa di pinggir Kota Pamekasan, yaitu Desa Klampar, memiliki kegiatan kehidupan membatik bagi sebagian besar para wanita selain bertani. Membatik adalah sebuah kegiatan produktif yang mewarnai dusun ini.
Kegiatan membatik merupakan pemandangan yang menjadi daya tarik desa ini. Tidak heran jika Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan menetapkan Desa Klampar sebagai Kampung Wisata Batik di Madura.
Pamekasan juga masuk dalam rekor MURI karena berhasil membuat kain batik tulis hingga mencapai 1.530 meter. Pemecahan rekor ini dilakukan pengrajin batik secara beramai-ramai dalam satu kali pembuatan pada tahun 2009. Kain tersebut dapat dilihat di Museum Umum Daerah yang dikelola Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan.
Jika berkunjung ke Madura, sempatkan ke Pamekasan sekitar 2 jam dari Jembatan Suramadu untuk berburu Batik Pamekasan yang unik. Sempatkan pula mengintip proses pembuatan batik tulis di Desa Klampar yang menjadi pusat batik Pamekasan Madura saat ini.https://fahmi1933.wordpress.com/2014/06/11/budaya-makanan-dan-ciri-khas-daerah-pamekasan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar